Langsung ke konten utama

Kepribadian Mewah & Mutakhir

Mari tonton video ini dahulu sebelum membaca postingan blog di bawah...



Ada seseorang yang semangat dalam menjalani hidupnya bahkan dari bangun tidur pun sudah lasak dan tidak bisa diam. Ada juga yang pendiam namun otaknya penuh dengan ide yang ingin dituangkannya dalam suatu kertas putih. Ada satu orang yang dari penampilannya saja sudah tampak mahal dan sepertinya apapun yang dilakukannya akan tampak menyenangkan. Mereka semua adalah tiga orang berbeda dan mereka memiliki keunikan masing-masing. Hal unik apa yang berbeda dari mereka bertiga? Kepribadian.

Kepribadian atau personality berasal dari bahasa latin persona yang mengacu pada topeng yang dipakai oleh aktor dari Roma dalam drama Yunani. Jess Feist dan Gregory Jess Feist dalam bukunya Theories of Personality menyatakan bahwa ahli teori kepribadian masih belum bisa menyetujui suatu definisi tunggal mengenai kepribadian. Dalam kamus Webster tahun 2006, personality is one's individual characteristics. Adanya kepribadian membuat aku berbeda dengan orang lain dan kata orang perbedaan itu indah kan?

Lalu untuk apa aku menjelaskan kepribadian? Praktisnya adalah agar aku bisa memenangkan sebuah Sony VAIO E14P. Pertama kali membaca ada sebuah kontes untuk memilih VAIO yang sesuai dengan kepribadianku, aku langsung tertarik untuk mengikutinya. Mungkin karena aku adalah seorang mahasiswa jurusan Psikologi dan kepribadian adalah hal yang kerap kali menjadi santapan sehari-hariku. Dari kelima kepribadian yang bisa kupilih, aku memilih kepribadianku yang luxurious and sophisticated. Sebenarnya apa sih maksudnya?

Luxurious is constituting luxury in which luxury means indulgence and pleasure in sumptuous and expensive food, accomodation, clothes, etc. Sophisticated is refined, worldly-wise, intelligent, complex. Kedua terjemahan tersebut dari kamus Webster tahun 2006 dan terjemahan bebas luxurious and sophisticated adalah mewah dan mutakhir. Dengan pertama kali melihat video di atas, apakah kalian merasa bahwa diriku memang seperti ini? Mungkin aku perlu sedikit menceritakan bagian dari hidupku sehingga kalian yakin bahwa aku memang orang yang tepat dengan kepribadian yang luxurious and sophisticated.

Aku adalah seorang pemain flute dalam sebuah orkestra amatir di universitas tempatku menimba ilmu. Aku sudah mempelajari alat musik flute sejak SMA tetapi baru mendalami lagi sejak kuliah. Sejak tergabung dalam orkestra, aku pun sudah beberapa kali tampil dalam konser orkestra. Ketertarikanku pada dunia musik khususnya orkestra sudah ada sejak bangku SMP dan sejak saat itu aku ingin sekali tergabung dalam sebuah orkestra. Sejak saat itu juga saya rajin menonton konser-konser orkestra yang diadakan di Jakarta. Bila kembali melihat ke definisi awal dimana luxury is indulgence and pleasure in sumptous and expensive things, mungkin dapat dikatakan memang aku memang orang yang menikmati hal-hal yang ini.



Lalu bagaimana dengan sophisticated? Apakah aku cocok dengan kepribadian tersebut? Hmm, mungkin aku cocok dengan kepribadian ini karena aku adalah seorang yang suka membaca buku. Memang dapat dikatakan membaca buku bukan hobiku, akan tetapi aku suka membaca berbagai macam buku untuk memperluas pengetahuan dan wawasanku. Sebagai mahasiswa psikologi, aku pasti membaca-baca buku kuliahku yang berkutat dengan emosi manusia. Aku juga membaca novel seperti novel-novel karya Mitch Albom, Paulo Coelho, Agatha Christie, dan Sir Arthur Conan Doyle, dan juga ketertarikanku terhadap filsafat membuat aku membaca buku-buku mengenai eksistensialisme dan pengantar filsafat barat. Sophisticated is intelligent, complex, jadi mutakhir memang menjelaskan kepribadianku.




I am luxurious and sophisticated and I feel that way. Why am I luxurious and sophisticated?..............



Komentar

Unknown mengatakan…
Luar biasa....
orang2 seperti anda yang amat saya kagumi

Postingan populer dari blog ini

Anak dan Ibunya yang sedang Menyulam

Seorang anak melihat ibunya sedang menyulam di ruang tamu. Sang ibu duduk di sebuah kursi santai dan mulai menyulam dengan tenang. Tampak telaten ibu tersebut memasukkan benang ke dalam jarum, mulai menusukkan jarum ke kain sulamannya, dan mulai menyulam perlahan-lahan. Sang anak yang penasaran dengan apa yang ibunya lakukan mendatangi ibunya. Dia berlari kecil ke hadapan ibu, dan menarik-narik celana ibunya untuk mendapatkan perhatian dari ibunya. "Ibu ibu, sedang apa sih ibu?". "Ibu sedang menyulam sayang, ibu sedang membuat menyulam gambar seorang anak yang sedang berdoa.". "Ooohhh, hebat sekali ibu." Jawab anak tersebut dengan kagum. Ibu tersebut hanya bisa tersenyum mendengar komentar anaknya. Tidak berapa lama, anaknya kembali bertanya kepada ibunya "Bu, kok sulamannya tidak berbentuk seperti anak yang sedang berdoa? Kelihatannya malah seperti benang kusut?". Ibunya diam saja namun tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang berada di

Sindroma Kepala Dua

Hal pertama yang kulakukan sebelum aku menulis postingan ini adalah mengganti judul blog ini. Gak tahu ya hal simpel ini cukup bermakna buatku. Entah kenapa aku memiliki keinginan yang besar untuk menulis sekarang. Tapi aku tidak tahu apa yang ingin kutulis, jadi aku akan mengeluarkan saja semua yang ada di pikiranku sekarang yaa. Baru beberapa hari silam, aku bercengkrama dengan seorang temanku tentang menulis di blog. Aku merasa bahwa tulisanku dulu dan sekarang itu berbeda. Dulu aku bisa menulis dengan bebas, aku merasa apapun bisa kutulis tanpa mempedulikan apapun, kreativitas bisa kutumpahkan dalam tulisan. Sekarang aku berbeda dengan yang dulu. Aku sekarang lebih memerhatikan gramatika penulisan, aku memerhatikan kohesivitas tulisan dari awal sampai akhir, aku menulis dengan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Aku memang seorang mahasiswa yang mau tak mau harus membuat tulisan-tulisan dengan kaku, perlu mencantumkan sumber, harus memerhatikan berbagai as

Mengejar Trotoar

I've made up my mind, Don't need to think it over If I'm wrong, I am right Don't need to look no further, This ain't lust I know this is love But, if I tell the world I'll never say enough 'cause it was not said to you And that's exactly what I need to do If I end up with you [Chorus] Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements? Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere I build myself up And fly around in circles Waitin' as my heart drops And my back begins to tingle Finally, could this be it [Chorus] Or should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would