Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Although

Though I don’t know what’s going on with you Though you rarely replying my message Though you’re loving the other person Though you never ask my day Though I am worried about you Though you are not aware of yourself Though I think of you at the wrong time Though you don’t answer to my ‘how are you?’ Though I know you are not going to have the same feeling like I do Though you cannot express your thought and feeling Though I think I’m being selfish toward you Though you give me lots of questions without any answer Though you are being ignorant Though you choose to run instead of facing the problem Though I feel miserable just by remembering your name Though I have to wipe my eyes every time I remember the memories we made Though I want to meet you, but I never ask for it Though you intentionally ignoring the world Though you may know that I said many things about you Though I know I will be disappointed and angry with you Though I try to move on

Longing and/or Missing Someone

Pernahkah merasa kangen sama seseorang, sampai tugas academic writing disuruh buat cause and effect essay aja akhirnya nulis tentang kangennya itu? Aku harap aku bukan satu-satunya orang yang melakukannya. Apa yang aku tulis ini sebenarnya adalah tugas yang terlupakan oleh gurunya. Aku ingat di buku academic writing , kami diminta untuk membuat draft apa penyebab dan akibat dari topik yang dipilih. Kemudian dari draft itu dikembangkan menjadi tulisan. Lalu lahirlah tulisan ini, tapi tidak pernah dikumpulkan kepada gurunya. Layaknya siswa teladan pada umumnya, tidak ada murid yang berinisiatif memberitahukan gurunya kalau ada tugas yang belum dikumpulkan. Daripada mengendap dalam komputer, aku taruh sini saja deh. Sesungguhnya masih ada sedikit misteri buatku. Sebenarnya kangen itu dalam bahasa Inggris itu "missing" atau "longing" sih? Waktu aku bilang mau buat esai sebab-akibat dari "missing my friend", gurunya bertanya apakah maksudnya orang ini mengh

Memahami Tanpa Kata-Kata

Buat kalian yang berjuang untuk menerka maunya dunia, padahal kalian tidak terlahir sebagai seorang cenayang Selamat datang dalam duniaku Memahami kadang lelah, makanya memahami adalah kata aktif Dipahami lebih mudah, karena dipahami adalah kata pasif Seseorang yang aktif akan bergerak lincah, pantas lelah Seseorang yang pasif tak suka disesah, karena bikin gerah Setiap aku bertanya, jarang aku mendapatkan jawaban Ketika terjawab, aku merasa itu bukan jawaban akan pertanyaanku Jawaban itu menjawab pertanyaanku yang sudah lalu Bahkan jawabannya kudapatkan bukan dari mulutnya Pertanyaan muncul tentang cara dunia bekerja Bagaimana mengetahui tanpa perlu menjadi ahli nujum Mudah saja, perkuat waskita Namun sepertinya hal tersebut tidak umum Mata yang jeli dapat melihat pola Telinga yang jeli dapat mendengar kisah Hidung yang jeli dapat mencium emosi Kulit yang jeli dapat merasakan beban Kan sudah kubilang, jawaban bukan dari mulutnya Karena kalian akan selalu meliha

Laporan Puasa Sosial Media

Bagi yang mengikuti akun Instagram @christcba (sekalian promosi), mungkin tahu kalau aku memutuskan untuk puasa sosial media pada tanggal 25 November. Hal ini aku lakukan pasca aku menjadi pembicara untuk pengembangan potensi, minat, dan bakat, dan bilang bahwa banyak millenials  memiliki waktu yang panjang untuk beraktivitas dengan HPnya alih-alih meningkatkan kemampuannya. Pada waktu itu semua mengangguk dan mengakui bahwa sosial media adalah aplikasi yang paling banyak dibuka ketika cek HP, bahkan bisa 12 jam sehari. Setelah menjadi pembicara, aku jadi ikutan merenung mengingat aku juga millenials . Saat aku buka screentime diri sendiri, benar bahwa aku rerata membuka HP 5-6 jam sehari dan waktu untuk buka sosial media (di luar whatsapp ) bisa sampai 2-3 jam. Pada akhirnya aku memutuskan untuk puasa sosial media (atau detoks bahasa kerennya). Waktu itu aku sign out dari semua sosial media dan bahkan uninstall di HP. Nazarnya sih aku mau buka sosial media lagi pada saat Natal, ja