Langsung ke konten utama

I Think I Forget How To Relax

Post terakhirku tanggal 2 Januari, jadi sudah 3 bulan aku tidak menulis blog, haha.. Tulisan ini benar-benar isinya curcol doang, tanpa mempedulikan kaidah-kaidah bahasa baku atau apapun itu. Tulisan random yang tujuannya benar-benar mencurahkan apa yang ada di pikiran dan perasaan. Tidak seperti skripsi yang terstruktur, jelas arah pembicaraannya, dan sistematis, tulisan ini nampaknya tidak akan menjadi seperti itu.

Hari ini dimulai dengan bangun tidur di rumah yang kosong, karena orang tuaku ke Bandung dan si mbak entah ke mana. Rutinitas pagi berjalan seperti biasa dan berakhir dengan mager di depan TV. Setelah itu utak-atik skripsi sebentar lalu bingung habis itu mau ngapain. Karena sebenarnya skripsiku itu sudah bingung mau diapain, harusnya tuh ya kemarin aku bimbingan skripsi untuk meminta feedback bab 1-3 dan persetujuan boleh ambil data atau nggak. TETAPI NAMUN CUMA, bapaknya membatalkan 15 menit sebelum bimbingan.............................. Jadi sekarang bingung deh ini skripsinya mau diapain. Kalau revisi bingung apa yg mau direvisi, kalau ambil data diijinin aja belom.

Hari ini aku benar-benar di rumah, tidak melakukan apa-apa, browsing-browsing, bengong, selonjoran di kasur. Sampai akhirnya ada seorang teman menghubungi. Ngobrol ke sana kemari, sampai pertanyaan "kok suara lo lemes banget sih.". Yaa habisnya gak ngapa-ngapain dan magerisme banget jadinya lemes deh. Ceritalah akhirnya tentang hari ini dan skripsi dan lain-lain, dan reaksinya adalah "Yaa bagus dong bisa santai."

Santai............ Yaa, I think it's been a long time since I hear that word, haha.. Dari bulan Januari selalu sibuk dengan urusan skripsi dan orkes. Buanyak hal yang terjadi sampai aku menghiraukan kehidupan sosialku. Thanks God ada temen-temen bermusik sih jadi kehidupan sosialku gak suram, tapi aku menyadari aku menghiraukan lingkaran pertemananku yang lainnya. Lalu akhirnya datanglah hari ini di mana aku seperti mendapatkan izin dari Tuhan untuk santai setelah 1/3 tahun ini aku ada aja yang dikerjain. Bukan berarti aku tidak ada kerjaan, tapi sepertinya hari ini aku lebih lowong saja daripada hari biasanya.

Relax, yup that's the word. Aku sepertinya benar-benar lupa apa itu santai sampai tadi curhat juga ke temenku, hehe.. Sembari aku membuat blog ini, aku mendengarkan Gymnopedie dan Gnosienne dari Erik Satie. Those composititions soothe me. Rasanya memori tentang apa itu santai perlahan-lahan muncul, well sebenernya gak selebay itu sih aku lupa apa itu santainya, haha..

Terima kasih atas kesempatan santai yang diberikan hari ini, sehingga aku sempat menulis blog yang sudah lama tertinggal ini. Semua hal yang perlu aku kerjakan seperti sudah selesai semua, jadi untuk hari ini mari coba untuk santai. Hmm, novel Mitch Albom itu masih terbungkus rapi di rak buku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak dan Ibunya yang sedang Menyulam

Seorang anak melihat ibunya sedang menyulam di ruang tamu. Sang ibu duduk di sebuah kursi santai dan mulai menyulam dengan tenang. Tampak telaten ibu tersebut memasukkan benang ke dalam jarum, mulai menusukkan jarum ke kain sulamannya, dan mulai menyulam perlahan-lahan. Sang anak yang penasaran dengan apa yang ibunya lakukan mendatangi ibunya. Dia berlari kecil ke hadapan ibu, dan menarik-narik celana ibunya untuk mendapatkan perhatian dari ibunya. "Ibu ibu, sedang apa sih ibu?". "Ibu sedang menyulam sayang, ibu sedang membuat menyulam gambar seorang anak yang sedang berdoa.". "Ooohhh, hebat sekali ibu." Jawab anak tersebut dengan kagum. Ibu tersebut hanya bisa tersenyum mendengar komentar anaknya. Tidak berapa lama, anaknya kembali bertanya kepada ibunya "Bu, kok sulamannya tidak berbentuk seperti anak yang sedang berdoa? Kelihatannya malah seperti benang kusut?". Ibunya diam saja namun tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang berada di

Sindroma Kepala Dua

Hal pertama yang kulakukan sebelum aku menulis postingan ini adalah mengganti judul blog ini. Gak tahu ya hal simpel ini cukup bermakna buatku. Entah kenapa aku memiliki keinginan yang besar untuk menulis sekarang. Tapi aku tidak tahu apa yang ingin kutulis, jadi aku akan mengeluarkan saja semua yang ada di pikiranku sekarang yaa. Baru beberapa hari silam, aku bercengkrama dengan seorang temanku tentang menulis di blog. Aku merasa bahwa tulisanku dulu dan sekarang itu berbeda. Dulu aku bisa menulis dengan bebas, aku merasa apapun bisa kutulis tanpa mempedulikan apapun, kreativitas bisa kutumpahkan dalam tulisan. Sekarang aku berbeda dengan yang dulu. Aku sekarang lebih memerhatikan gramatika penulisan, aku memerhatikan kohesivitas tulisan dari awal sampai akhir, aku menulis dengan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Aku memang seorang mahasiswa yang mau tak mau harus membuat tulisan-tulisan dengan kaku, perlu mencantumkan sumber, harus memerhatikan berbagai as

Mengejar Trotoar

I've made up my mind, Don't need to think it over If I'm wrong, I am right Don't need to look no further, This ain't lust I know this is love But, if I tell the world I'll never say enough 'cause it was not said to you And that's exactly what I need to do If I end up with you [Chorus] Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements? Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere I build myself up And fly around in circles Waitin' as my heart drops And my back begins to tingle Finally, could this be it [Chorus] Or should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would