Matahari belum muncul dan menyapa bumi
Engkau sudah membumbungkan asap untuk
mempersiapkanku
Ya, aku yang engkau persiapkan bukan dirimu
sendiri
Mempersiapkanku untuk membuat matahari malu
Asap muncul dari panci di atas api
Sembari menyiapkan semua yang akan aku bawa
dan pakai dengan rapi
Yang aku perlukan hanya bangun dari tidur dan
motivasi
Hal yang kulakukan untuk mengejar ilmu dan
mengalahkan matahari
Aku berjalan gagah menantang matahari yang
belum muncul
Senyuman tersungging atas kemenangan melawan
matahari
Tetapi aku kalah melawan engkau yang sedang
bersama asap mengebul
Ciuman pada tangan kububuhkan tanda mengakui
kekalahan
Matahari bangga dikalahkan oleh diriku
Matahari selalu bangga dikalahkan mahkluk
lain
Aku pun bangga dengan kekalahanku
Aku akan mengalahkan engkau di hari lain
Semua kekalahan ini tidak berujung dendam
Kekalahanku menunjukkan betapa sayangnya dia
pada diriku
Semua rasa ini masih kuingat dalam hatiku
yang terdalam
Perasaan yang muncul dan ada dulu
Sekarang engkau selalu kalah dari diriku
Padahal aku masih tetap menang melawan
matahari
Bahkan saat matahari sudah tinggi engkau
masih ada di ranjangmu
Ini semua karena kesehatanmu yang semakin
menurun kian hari
Sekarang engkau berada di posisiku ketika aku
masih kecil
Tetapi engkau tidak bangun untuk mengalahkan
matahari atau mencari ilmu
Engkau bangun untuk mensyukuri setiap detik
kehidupan yang dialami
Hidup yang semakin dimakan usia karena usia
tak pandang bulu
Aku memang tidak mempersiapkanmu untuk
membuat matahari malu
Tapi aku mengurusimu seperti engkau mengurusi
aku dulu
Kasih sayangmu masih membekas dihatiku dan
kucontoh selalu
Aku sudah mengalahkanmu sekarang seperti
janjiku dulu
Sebentar lagi aku mempersiapkanmu untuk tidurmu
yang panjang
Kau tidak akan lagi kalah melawan matahari
Ke tempat yang disebut nirwana kata
orang-orang
Dan aku tidak tahu apakah matahari bersinar
seperti di sini
Meskipun tiada engkau di sini, engkau
bersemayam di dalam diriku
Bukan ragamu, tapi caramu mempersiapkanku
melawan matahari
Semua persiapan yang dulu engkau lakukan
adalah bukti cintamu
Persiapanmu dulu sekarang membuatku menjadi
manusia hakiki
Kini aku sudah memiliki keluarga kecil yang
siap menantang matahari
Matahari melihat aku membumbungkan asap untuk
mempersiapkan anakku
Ya, anakku yang aku persiapkan bukan diriku
sendiri
Mempersiapkannya untuk membuat matahari malu
CBA
20 Januari 2013
Puisi ini adalah karya yang kubuat berbarengan dengan cerpen 'Sesuai Keinginanmu' dan baru saja kutemukan di laptop lama ibuku yang sempat rusak keyboardnya. Temanya juga sama dengan cerpen yang dulu, cinta kepada keluarga. Baca puisi ini rasanya sudah lama gak menulis di luar tulisan akademik, haha.. Jadi pengin buat cerpen lagi.
Komentar