Langsung ke konten utama

Another Hmmm...

Dear Me,

Baru sadar bahwa blog post terakhir yang kutulis di sini adalah tentang curhatan mengerjakan esai yang gak kelar-kelar. Tentang rasa kangenku dan kekhawatiranku. I will recur that with the first question: What happened to you?

27 Juni, di jam-jam orang sedang menunggu sahur. Sejak sore 2 hari yang lalu setelah pulang London, entah mengapa aku merasa lagi malas bersosialisasi. I just realise this is the exact same condition with the last blogpost. I just want to tell something about me (baca: curhat) but I don't feel to text or call someone. I just want to write it and maybe somehow will stumble upon this post. So anyway, hari ini (minggu 26 Juni lebih tepatnya) aku tidak begitu produktif di kamar. Baru tidur jam 3 subuh karena main game, bangun pagi tapi nggak ke gereja (maaf ya Tuhan), siang sempet sih bantuin seorang mbak PhD untuk urusan statistik pakai R (I can't believe I still remember how to use it), habis itu tidur doang dan gak ngerjain apa-apa. Eh iya dan baru saja beberapa menit yang lalu selesai streaming film Arisan (ssttt jangan kasih tahu siapa-siapa). Nonton itu gara-gara lagi sering denger lagi 'Cinta Terlarang' yang Rio Dewanto, soalnya nyari versi Ren Tobing gak ketemu. Baru ngeh juga ternyata film yang awalnya tayang waktu umur 10 tahun itu secara garis besar ceritanya bagus. 1 hal yang muncul setelah nonton film itu adalah aku kangen rumah beserta segala kehidupanku di sana.

Nonton film itu membuatku menyadari bahwa setiap orang yang kita lihat sempurna pasti ada kekurangannya sekecil apapun. Tokoh Andien yang iri dengan Meimei yang kayaknya hidupnya serba teratur, semua serba terencana, tapi yaa Andien gak tahu aja Meimei udah melewati apa dibaliknya. Dari situ aku jadi belajar mensyukuri hidupku juga. Banyak orang yang bilang bahwa aku orang yang beruntung dan/atau hidupku itu menyenangkan. Aku bisa kuliah ke luar negeri, secara finansial berkecukupan, bisa jalan-jalan keliling dunia, bisa kuliah jurusan yang memang diinginkan, kelihatannya selalu ceria, punya kakak yang punya perusahaan (meskipun pas dibilang ini kan yang sukses dia yak bukan aku =3= ) dan banyak ini-itu lainnya. Yaa orang tidak perlu tahu lah ada tangisan, sakit hati, dan lala lili lainnya yang terjadi dibaliknya.

Basically, what I do right now is procrastinating. Tenggat waktu dissertationku 16 Agustus. Yaa masih lama sih, tapi kepotong sekitar 3 minggu mau jalan-jalan, hahaha... Teman satu flat yang orang ambil PhD dan orang Indonesia juga membuatku sadar bahwa progress dissertation ini cukup lambat. Aku harusnya setidaknya sudah selesai 2 bab atau yaa sudah nulis 6000 - 7000 kata. Tapi yang kutulis baru 4000 kata, itu pun kalau notesnya diilangin palingan jadi 3000 kata. 1 bab pun belom selesai. Tapi aku tahu sih bakalan selesai. I am a very organized and well-planned person. Tapi apakah aku benar-benar menjalankan rencana tersebut itu urusan lain :p

Ngomong-ngomong well-planned, aku sudah mulai menghitung hari-hari terakhir di Inggris. Tidak terasa sudah hampir 1 tahun aku di sini dan banyak hal yang terjadi. Kalau aku hidup di game, hidupku di sini itu difficulty-nya Easy atau Normal kali ya. Sedangkan pas aku kembali ke Indonesia nanti aku akan kembali lagi ke difficulty Very Hard or maybe Insane :p Ya kuakui, hidup di Jabodetabek memang berat sehingga membuat aku merasa tinggal di Sheffield gak ada apa-apanya. Atau mungkin karena aku mahasiswa juga di sini dan gak perlu mikirin duit. Kembali ke Indonesia nanti aku akan benar-benar masuk ke dunia yang sebenarnya. Belom sih, masih kuliah dan selesein tesis juga tapi mau part time juga. Finger crossed, I hope I get the position.

Siapa yang tahu ya masa depan. Aku bisa aja sudah merencanakan dengan rapi hidupku, sehingga pertanyaan 'Apa yang akan kamu lakukan 5 tahun ke depan' atau 'Bagaimana kamu melihat hidupmu 10 tahun dari sekarang' adalah pertanyaan yang mudah buatku. Tapi akan kah jalan sesuai rencana? Entahlah. Sekarang ada bagian dari diriku ingin segera pulang. Namun aku ingin pulang untuk bertemu teman-temanku. Ketemu temen-temen gereja dan bergosip (agak kontradiktif ya, haha..), ketemu temen-temen kampus dan update kabar, ketemu temen-temen main musik dan berharap bisa main bareng lagi (atau kasih aku job please :p), ketemu dengan teman-teman sekolah dulu dan lihat berapa orang yang sudah (selama aku di sini literally banyak bok yang nikah). Mungkin efek lagi puasa dan banyak ajakan bukber kali ya, jadi tiap buka grup pada mau kumpul-kumpul dan aku gak mungkin bisa. Well, aku yang memilih untuk kuliah ke luar negeri, ada konsekuensi yang harus aku terima. On the bright side, people consider me lucky as I can study abroad.

Aku sudah memprediksi pas aku pulang pasti aku akan kembali dengan kesibukanku biasanya. Komentar 'anak sibuk' akan kembali kudengar. Yah tapi di sini aku makin belajar untuk gak peduli dan straightforward, semoga pas balik ada gunanya lah skill itu. Apakah aku semakin dewasa sekarang? Who knows. For now I can't assess myself, let the world judge me. Baiklah tulisan tak berstruktur dan membingungkan ini semoga membuat otakku cukup terstimulasi besok untuk kerjain dissertation yang penuh dengan kaidah-kaidah akademik (yes, work starts tomorrow as 100% procrastinator said). Tulisannya pakai bahasa yang kecampur-campur pulak, biarin deh. H-50 pengumpulan dissertation. Tapi harapannya H-21 sudah bisa selesai sih, biar habis itu puas mau menghabiskan masa-masa terakhir di Eropa ini. Eh, Inggris kan sudah bukan Uni Eropa.

*dan aku kagum bisa membuat tulisan hampir seribu kata dalam 30 menit seperti ini. I wish I could do this for my dissertation. It will finish in a day*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak dan Ibunya yang sedang Menyulam

Seorang anak melihat ibunya sedang menyulam di ruang tamu. Sang ibu duduk di sebuah kursi santai dan mulai menyulam dengan tenang. Tampak telaten ibu tersebut memasukkan benang ke dalam jarum, mulai menusukkan jarum ke kain sulamannya, dan mulai menyulam perlahan-lahan. Sang anak yang penasaran dengan apa yang ibunya lakukan mendatangi ibunya. Dia berlari kecil ke hadapan ibu, dan menarik-narik celana ibunya untuk mendapatkan perhatian dari ibunya. "Ibu ibu, sedang apa sih ibu?". "Ibu sedang menyulam sayang, ibu sedang membuat menyulam gambar seorang anak yang sedang berdoa.". "Ooohhh, hebat sekali ibu." Jawab anak tersebut dengan kagum. Ibu tersebut hanya bisa tersenyum mendengar komentar anaknya. Tidak berapa lama, anaknya kembali bertanya kepada ibunya "Bu, kok sulamannya tidak berbentuk seperti anak yang sedang berdoa? Kelihatannya malah seperti benang kusut?". Ibunya diam saja namun tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang berada di

Sindroma Kepala Dua

Hal pertama yang kulakukan sebelum aku menulis postingan ini adalah mengganti judul blog ini. Gak tahu ya hal simpel ini cukup bermakna buatku. Entah kenapa aku memiliki keinginan yang besar untuk menulis sekarang. Tapi aku tidak tahu apa yang ingin kutulis, jadi aku akan mengeluarkan saja semua yang ada di pikiranku sekarang yaa. Baru beberapa hari silam, aku bercengkrama dengan seorang temanku tentang menulis di blog. Aku merasa bahwa tulisanku dulu dan sekarang itu berbeda. Dulu aku bisa menulis dengan bebas, aku merasa apapun bisa kutulis tanpa mempedulikan apapun, kreativitas bisa kutumpahkan dalam tulisan. Sekarang aku berbeda dengan yang dulu. Aku sekarang lebih memerhatikan gramatika penulisan, aku memerhatikan kohesivitas tulisan dari awal sampai akhir, aku menulis dengan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Aku memang seorang mahasiswa yang mau tak mau harus membuat tulisan-tulisan dengan kaku, perlu mencantumkan sumber, harus memerhatikan berbagai as

Mengejar Trotoar

I've made up my mind, Don't need to think it over If I'm wrong, I am right Don't need to look no further, This ain't lust I know this is love But, if I tell the world I'll never say enough 'cause it was not said to you And that's exactly what I need to do If I end up with you [Chorus] Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements? Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere I build myself up And fly around in circles Waitin' as my heart drops And my back begins to tingle Finally, could this be it [Chorus] Or should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would