Langsung ke konten utama

Kaleidoskop, Teleskop, dan Stetoskop

Malam tahun baru 2013 dan tahun baru 2014 ini diriku hanya berada di rumah. Tidak pergi ke mana-mana dan hanya berada di rumah sambil mendengarkan suara-suara petasan dan kembang api di luar sana. Menunggu pergantian tahun, aku jadi memiliki lebih banyak waktu berkontemplasi ditemani hiruk-pikuk suara di luar sana. Blog ini juga sudah lama tidak di update karena semester 7 (yang sebenarnya SKS kuliahnya sedikit tapi mesti urusin skripsi dan banyak hal lainnya) cukup menyita waktu dan ketika mau menulis semua berakhir menjadi draft di blog. Akhirnya kesempatanku untuk menulis sekarang ini kupakai untuk............... curhat~

Apa yang mau kucurahkan? Hal itu berhubungan dengan tiga benda pada judul post ini: Kaleidoskop yang adalah masa lalu, teleskop yang adalah masa depan, dan stetoskop yang adalah masa kini. Kalau kaleidoskop dan teleskop mungkin sudah pada tahu yaa maksudnya apa, tapi stetoskop? Sejujurnya aku agak bingung mencari benda yang menggambarkan masa kini dan yang kepikiran cuma stetoskop, haha.. So let me talk about the past, future, and present.

Kaleidoskop

2013 adalah tahun roller coaster, naik turun, banyak hal yang terjadi, entah kenapa aku merasa selalu ada 'sesuatu' tiap bulannya. Hal-hal baik terjadi, hal-hal buruk juga terjadi, banyak rencana berhasil, tetapi ada juga rencana yang gagal, bahkan ada juga hal-hal yang tidak terencana. Ketika baca agenda dan melihat apa yang terjadi dari Januari sampai Desember, banyak sekali hal-hal yang terjadi dalam hidupku. Ikut penelitian sampai ke luar kota, keterima sebuah orkestra, ikut lomba debat, ikut konferensi dalam dan luar negeri, konser 30 tahun Mahawaditra, ujian ABRSM, jadi panitia PIASTRO 2013 padahal gak pernah jadi panitianya sejak maba :p Bertemu orang-orang baru dan bertemu lagi orang-orang yang sudah lama tidak ketemu (sialnya reuni SD dan SMP tahun 2013 dua-duanya aku pas sakit -_-), magang, jadi pembicara di tempat magang, dan banyak sekali hal-hal lainnya yang terjadi. Wah, ternyata setelah dipikir-pikir banyak juga hal baik dalam hidupku :)
Tetapi dibalik hal-hal baik yang terjadi, ada juga hal-hal buruk terjadi. Mungkin bukan hal buruk, tetapi tantangan dalam hidup yang harus dijalankan agar menjadi individu yang lebih kuat :) Oh iya, ini adalah tahun di mana aku pertama kalinya menangis karena satu mata kuliah. Mata kuliah yang menjahati aku sampai menangis itu adalah KAUP (Konstruksi Alat Ukur Psikologis, AKA Kontruksi Alat Ukur Persahabatan). Tidak akan lupa perjuangan kerjain KAUP sama The Bongs sampe nginep, kerjain sampe jam 3 subuh, pas kompre kaki menjahit dan tangan gemetar, mata kuliah yang luar biasa. Aku juga ingat ini pertama kalinya aku menangis karena suara flute yang sangat jelek. Pas latihan lagu Phantom of the Opera dan suara fluteku tidak keluar dan kalau keluar jelek banget. Pengalaman yang luar biasa ajaib~ Setidaknya beberapa kali air mata menetes atau rasa tidak nyaman yang kurasakan pada beberapa waktu dalam hidupku tidak sia-sia karena membuat aku lebih belajar banyak hal. Oh iya, rencana dalam kehidupanku akhirnya beralih dari rencana hidup 1 ke rencana hidup 2 karena terjadi suatu perubahan signifikan dalam hidupku, yaitu aku tidak jadi lulus 3,5 tahun, haha.. One big thing that change a lot of my plan.

Jangan pakai kaleidoskop mulu, pakai teleskop juga - Prashasti Wilujeng Putri

Teleskop

2014, tahun yang memiliki banyak kejadian yang cukup besar dalam hidupku. 2 hal terbesar yang harus aku selesaikan tahun ini adalah skripsi dan proyek Mahawaditra ke Australia. Terkait dengan perubahan rencana dalam kehidupanku, yaa ternyata dengan tidak 'lulus cepat' itu ada beberapa rencana yang berubah. Waktu itu aku berpikir kalau lulus 3,5 tahun, maka aku bisa benar-benar fokus pada proyek ke Australia dan cari-cari beasiswa buat S2 yang sangat kuimpikan di Inggris. Lalu bila Tuhan berkehendak maka pertengahan tahun 2014 aku sudah berada di Inggris. Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain, skripsi tidak selesai dan harus kulanjutkan sekarang yang membuat aku baru lulus pertengahan tahun ini (AMIN LULUS TEPAT WAKTU). Jadi awal tahun sampai pertengahan tahun urus skripsi dan proyek Australia, baru deh setelah itu bisa cari kerjaan atau kuliah S2. Kalau mau ke Inggris, baru bisa masuk yang pertengahan 2015. Kemudian aku memikirkan untuk melanjutkan S2 di Australia dan mengambil jurusan yang lain. Kurikulum di Australia soalnya mulainya awal tahun 2015, jadi aku bisa daftar sejak 2014. Bahkan karena tidak lulus 3,5 tahun aku berencana sekalian S2 dua kali, jadi setelah lulus di Australia kemudian lanjut kuliah S2 lagi di Inggris mengejar jurusan yang benar-benar kuimpikan, haha.. Yaa, tapi biarlah rencana Tuhan yang berlaku dalam hidupku. Ingat Yesaya 55:7-9 dan Yeremia 29:11.

Homo proponit sed Deus disponit - Human proposes, but God disposes.

Stetoskop

Stetoskop adalah benda untuk memeriksa detak jantungmu pada saat itu juga, karena stetoskop berguna untuk memeriksa apa yang dirasakan pada saat pemeriksaan oleh karena itu kita akan membicarakan masa kini (bridging yang agak maksa). Sekarang di awal 2014 ini rasanya tidak ada waktu untuk istirahat. Setiap diam sedikit pasti diingetin "kerjain skripsi", setiap ada satu kerjaan selesai lalu ada kerjaan lainnya, kalau satu hal buat proyek Australia sudah selesai pasti rasanya ada hal lain yang perlu diurus. Memang sih dua hal ini bakalan rempongnya sampai pertengahan tahun 2014, tapi setelah itu pasti direpotkan dengan cari kerja, cari beasiswa, cari jodoh, mau tes IELTS, mau tes ABRSM grade 5, dan berbagai hal lainnya yang masih menjadi misteri untuk hari ini. Tapi kalau kata kak Etha di khotbahnya di kebaktian tutup tahun, kurang lebih dia mengatakan bahwa janganlah terlalu sering melihat melalui kaca spion (masa lalu) atau melalui teleskop (masa depan), lakukanlah apa yang perlu dilakukan sekarang. Kalau kata Horacio "Carpe diem, quam minimum credula postero", "Seize the day, trusting as little as possible in the future". Kalimat ini sangat multi-interpretif sih menurutku, jadi agar aman aku mungkin akan fokus pada "Carpe diem" saja tanpa "quam minimum credula postero". Aku harus lakukan apa yang terbaik untuk hari ini :)

Manusia tuh banyak keinginannya, tapi harus ingat badan cuma 1, waktu 24 jam, dan 1 tahun ada 365 hari kalau ga kabisat. Harus bijak - Me

Jadi?

Mari lakukan yang terbaik untuk hidup ini selama tahun 2014, terus berkembang, dan menjadi lebih baik tiap harinya. Semoga 2014 ini bisa berjalan baik meski tidak mungkin hanya lurus-lurus saja, pasti ada naik-turunnya meskipun tidak tahu kapan naik-turunnya dan setinggi-serendah apa naik-turunnya. Selamat memetik hari :)

Yesterday is history, tomorrow is a mistery, today is a gift of God, which is why we call it present - Bill Keane

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak dan Ibunya yang sedang Menyulam

Seorang anak melihat ibunya sedang menyulam di ruang tamu. Sang ibu duduk di sebuah kursi santai dan mulai menyulam dengan tenang. Tampak telaten ibu tersebut memasukkan benang ke dalam jarum, mulai menusukkan jarum ke kain sulamannya, dan mulai menyulam perlahan-lahan. Sang anak yang penasaran dengan apa yang ibunya lakukan mendatangi ibunya. Dia berlari kecil ke hadapan ibu, dan menarik-narik celana ibunya untuk mendapatkan perhatian dari ibunya. "Ibu ibu, sedang apa sih ibu?". "Ibu sedang menyulam sayang, ibu sedang membuat menyulam gambar seorang anak yang sedang berdoa.". "Ooohhh, hebat sekali ibu." Jawab anak tersebut dengan kagum. Ibu tersebut hanya bisa tersenyum mendengar komentar anaknya. Tidak berapa lama, anaknya kembali bertanya kepada ibunya "Bu, kok sulamannya tidak berbentuk seperti anak yang sedang berdoa? Kelihatannya malah seperti benang kusut?". Ibunya diam saja namun tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang berada di

Sindroma Kepala Dua

Hal pertama yang kulakukan sebelum aku menulis postingan ini adalah mengganti judul blog ini. Gak tahu ya hal simpel ini cukup bermakna buatku. Entah kenapa aku memiliki keinginan yang besar untuk menulis sekarang. Tapi aku tidak tahu apa yang ingin kutulis, jadi aku akan mengeluarkan saja semua yang ada di pikiranku sekarang yaa. Baru beberapa hari silam, aku bercengkrama dengan seorang temanku tentang menulis di blog. Aku merasa bahwa tulisanku dulu dan sekarang itu berbeda. Dulu aku bisa menulis dengan bebas, aku merasa apapun bisa kutulis tanpa mempedulikan apapun, kreativitas bisa kutumpahkan dalam tulisan. Sekarang aku berbeda dengan yang dulu. Aku sekarang lebih memerhatikan gramatika penulisan, aku memerhatikan kohesivitas tulisan dari awal sampai akhir, aku menulis dengan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Aku memang seorang mahasiswa yang mau tak mau harus membuat tulisan-tulisan dengan kaku, perlu mencantumkan sumber, harus memerhatikan berbagai as

Mengejar Trotoar

I've made up my mind, Don't need to think it over If I'm wrong, I am right Don't need to look no further, This ain't lust I know this is love But, if I tell the world I'll never say enough 'cause it was not said to you And that's exactly what I need to do If I end up with you [Chorus] Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements? Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere I build myself up And fly around in circles Waitin' as my heart drops And my back begins to tingle Finally, could this be it [Chorus] Or should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would