Langsung ke konten utama

Syndrome Made by Me

Sindrom --> Himpunan gejala atau tanda yang terjadi secara serentak (muncul bersama-sama) dan menandai ketidaknormalan tertentu; Hal-hal (seperti emosi atau tindakan) yang biasanya secara bersama-sama membentuk pola yang dapat diidentifikasi

Teman-teman yang berada dekat dengan aku mungkin pernah mendengar aku mengatakan beberapa sindroma ini. Aku merasa seperti pembuat teori atau penemu sesuatu kalau mengatakan hal-hal ini. Mungkin ada lebih banyak lagi yang pernah kukatakan tapi aku lupa :p adakah yang mau mengingatkanku sindroma apa saja yang pernah kusebut? Haha.. Berikut sindroma yang kuingat.

Sindroma kepala dua

Sindrom yang muncul ketika anda memasuki usia 20 tahun. Ketika diri anda mulai merasakan ketidaknyamanan dalam hidup karena tahu bahwa orang-orang mulai menganggap anda dewasa. Kalau berdasarkan teori perkembangan psikososial dari Erik Erikson, usia 20 tahun itu merupakan peralihan dari remaja ke dewasa muda. Oleh karena itu usia 20 tahun sering disebut sebagai emerging adulthood. Ketika anda sedang mengalami sindroma kepala dua ini, banyak reaksi yang terjadi dalam diri anda. Kalau menggunakan istilah remaja gaul sekarang, anda akan mengalami suatu kegalauan terkait dengan diri anda sendiri. Pertanyaan seperti "saya itu orang yang seperti apa?", "apakah saya sudah bisa dianggap sebagai orang dewasa?", "mengapa saya harus menjadi dewasa?". atau pertanyaan-pertanyaan filosofis lainnya terkait diri sendiri akan mulai bermunculan. Mengingat ini dapat dikatakan sebagai tahap perubahan dari remaja ke dewasa muda, rasa tidak nyaman akan wajar muncul. Tidak ada orang yang bilang bahwa suatu perubahan pasti menyenangkan.
Istilah sindroma kepala dua sudah pernah aku pakai dan kutulis pada blog ini pada tanggal 23 Februari 2013

Sindroma seperempat abad

Sindrom yang muncul ketika memasuki usia 25 tahun. Istilah ini muncul dari mulutku ketika berdiskusi dengan seorang yang sudah berusia lebih dari 25 tahun dan dia mengatakan bahwa ketika kamu menginjak usia 25 tahun kamu mulai mempertanyakan apa saja yang sudah saya lakukan dalam hidup ini. Itulah gejala dari sindrom seperempat abad. Pertanyaan mendasar yaitu "apa saja yang sudah saya lakukan dalam hidup saya?" akan muncul di dalam diri anda, lalu anda akan mulai melihat orang lain dan membanding-bandingkan dengan diri anda sendiri. Anda akan mulai merasa "dia sudah melakukan ini, sedangkan saya belum melakukan apa-apa" atau "dia sudah pergi ke mana-mana, sedangkan saya masih saja di sini" atau perasaan lain yang membuat anda bertanya-tanya "gue udah ngapain aja sih sebenernya?"
Istilah sindroma seperempat abad (layaknya sindroma kepala dua) juga sudah pernah kubahas sebelumnya pada tanggal 20 Juli 2013

Sindroma kutub utara dan kutub selatan

Sindrom yang muncul ketika anda merasa dekat atau ingin dekat dengan orang yang memiliki pribadi yang sangat jauh berbeda dengan diri anda. Ketika menggunakan istilah ini, biasanya akan muncul seseorang yang disebut sebagai 'khatulistiwa', yaitu orang yang menengahi si kutub utara dan kutub selatan. Sebenarnya istilah kutub utara dan kutub selatan ini berawal dari puisi yang tiba-tiba kubuat tengah malam. Puisi yang judulnya Kutub Utara dan Kutub Selatan yang kubuat pada tanggal 24 Juli 2012.
Kembali ke sindroma kutub utara dan kutub selatan, mengapa tiba-tiba sindroma ini bisa muncul? Dalam puisiku aku mengeluarkan sebuah pemikiran yang menyatakan bahwa dua kutub yang berbeda akan menempel dan yang sama tidak. Dengan dasar hal seperti itu, aku jadi percaya bahwa meskipun ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sangat jauh berbeda mereka bisa berteman dekat. Orang yang sangat cerewet berteman dengan orang yang sangat pendiam misalnya (contohnya curhat banget). Tapi dalam dunia pertemanan anda tidak mungkin hanya berdua saja dan pasti akan muncul orang lain, oleh karena itu aku menyebut teman yang berada di antara si 'kutub utara' dan si 'kutub selatan' adalah khatulistiwa. Biasanya khatulistiwa ini adalah orang yang menyeimbangkan dua kutub tersebut, khatulistiwa biasanya adalah orang yang lebih fleksibel dan tidak terlalu ekstrim mengarah pada satu kutub saja. Well, hidup jadi lebih indah kan kalau banyak keragaman daripada kalau semuanya sama.

Sindroma the world is making fun of me

Sindrom yang membuat si penulis ini suka berteriak-teriak, mau menangis, mau curhat ke siapapun di dunia ini, dan sindrom paling membuat geram sekaligus tertawa terbahak-bahak sejauh ini (sindroma yang terdengar berbahaya). Tanda-tanda sindrom ini adalah ketika anda sedang mengalami pertemuan dengan seseorang atau mengalami suatu kejadian tertentu (misalnya berkenalan dengan seseorang bernama Yanto), lalu di kemudian hari ketika anda secara sadar maupun tidak sadar memikirkan orang atau kejadian tersebut, dunia seperti berkonspirasi untuk mengingatkan anda sang objek tersebut (misalnya melihat plang toko kue bernama "Yanto's Cake"). Oke, sepertinya sindroma ini adalah sindroma yang lebih sulit aku jelaskan secara tertulis tapi kalau kujelaskan secara verbal aku bisa menjelaskannya dengan heboh.
Kenapa sindrom ini bisa membuat penulis sampai heboh seperti yang dituliskan di atas? (selain karena penulis memang adalah orang yang heboh). Coba bayangkan, ketika kamu sedang menyetir dan kamu membicarakan seseorang dengan orang lain atau memikirkan seseorang (sebut saja orang tersebut bernama Yanto) lalu tiba-tiba ada nama orang tersebut muncul melalui berbagai media (plang dokter Yanto, poster dengan nama Yanto, sedot WC Yanto), bukankah itu menakutkan karena sepertinya dunia berkonspirasi untuk membuat anda mengingat namanya. Yaa mungkin terdengar berlebihan sih karena bila dijelaskan dengan pandangan kognitif ketika otak sedang memikirkan sesuatu baik sadar maupun tidak sadar, maka hal-hal biasa yang ada disekeliling kita menjadi luar biasa karena akhirnya otak kita memberikan fokus lebih pada apa yang sedang kita pikirkan.
Kalau dalam psikologi kognitif ada istilah cocktail party effect di mana ketika anda berada di dalam pesta yang ramai dan anda mencari satu orang, karena anda fokus pada mencari satu orang ini saja anda mengabaikan informasi-informasi yang ada disekeliling anda dan berfokus pada karakteristik satu orang ini sehingga anda bisa menemukan si satu orang di antara ratusan orang yang diundang dalam pesta. Hmm, mungkin sebenarnya the world is making fun of me ini karena otakku sedang terlalu terokupasi pada satu hal dan kebetulan stimulus-stimulus di sekelilingku pas banget mengarah pada hal tersebut. Tapi tetep saja, the world is making fun of me.
My favorite quote when I'm talking about the world is "when the world is making fun of yourself, play with the world", I think this quote is kinda a modification of "when the world gives you lemon, makes lemonade". Oh iya, aku juga sudah pernah mengingatkan diriku apa yang harus kuingat ketika sindroma ini muncul di post tanggal 30 Desember 2012

End?

Sepertinya seiring berjalannya hidup, aku akan menemukan sindroma-sindroma ajaib lainnya. Postingan ini hanya merangkum sindroma-sindroma yang sebenarnya dari dulu sudah pernah kutulis di blog ini. 4 syndromes and I summarize it into a blog post. Mari kembali menjalani kehidupan dan kita lihat apakah sindroma buatanku sendiri ini akan bertambah atau tidak, hehe..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak dan Ibunya yang sedang Menyulam

Seorang anak melihat ibunya sedang menyulam di ruang tamu. Sang ibu duduk di sebuah kursi santai dan mulai menyulam dengan tenang. Tampak telaten ibu tersebut memasukkan benang ke dalam jarum, mulai menusukkan jarum ke kain sulamannya, dan mulai menyulam perlahan-lahan. Sang anak yang penasaran dengan apa yang ibunya lakukan mendatangi ibunya. Dia berlari kecil ke hadapan ibu, dan menarik-narik celana ibunya untuk mendapatkan perhatian dari ibunya. "Ibu ibu, sedang apa sih ibu?". "Ibu sedang menyulam sayang, ibu sedang membuat menyulam gambar seorang anak yang sedang berdoa.". "Ooohhh, hebat sekali ibu." Jawab anak tersebut dengan kagum. Ibu tersebut hanya bisa tersenyum mendengar komentar anaknya. Tidak berapa lama, anaknya kembali bertanya kepada ibunya "Bu, kok sulamannya tidak berbentuk seperti anak yang sedang berdoa? Kelihatannya malah seperti benang kusut?". Ibunya diam saja namun tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang berada di

Sindroma Kepala Dua

Hal pertama yang kulakukan sebelum aku menulis postingan ini adalah mengganti judul blog ini. Gak tahu ya hal simpel ini cukup bermakna buatku. Entah kenapa aku memiliki keinginan yang besar untuk menulis sekarang. Tapi aku tidak tahu apa yang ingin kutulis, jadi aku akan mengeluarkan saja semua yang ada di pikiranku sekarang yaa. Baru beberapa hari silam, aku bercengkrama dengan seorang temanku tentang menulis di blog. Aku merasa bahwa tulisanku dulu dan sekarang itu berbeda. Dulu aku bisa menulis dengan bebas, aku merasa apapun bisa kutulis tanpa mempedulikan apapun, kreativitas bisa kutumpahkan dalam tulisan. Sekarang aku berbeda dengan yang dulu. Aku sekarang lebih memerhatikan gramatika penulisan, aku memerhatikan kohesivitas tulisan dari awal sampai akhir, aku menulis dengan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Aku memang seorang mahasiswa yang mau tak mau harus membuat tulisan-tulisan dengan kaku, perlu mencantumkan sumber, harus memerhatikan berbagai as

Mengejar Trotoar

I've made up my mind, Don't need to think it over If I'm wrong, I am right Don't need to look no further, This ain't lust I know this is love But, if I tell the world I'll never say enough 'cause it was not said to you And that's exactly what I need to do If I end up with you [Chorus] Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements? Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up, Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere I build myself up And fly around in circles Waitin' as my heart drops And my back begins to tingle Finally, could this be it [Chorus] Or should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would it be a waste Even if I knew my place Should I leave it there Should I give up Or should I just keep chasin' pavements Even if it leads nowhere Or would