Disclaimer: Tuhan, bukan aku mau meng-exclude Dirimu dalam perbincangan ini ya
Tapi aku tahu kok Tuhan selalu mendengarkan aku
Dan sekarang aku ingin bertanya pada diriku sendiri saja
Apa ya yang sedang terjadi dalam hidupku ini?
Kenapa hal itu bisa membuat hidupku menjadi lebih menarik?
Apa karena semua serba kontradiksi?
Apa karena yang tadinya terencana menjadi tidak terencana? Impulsif?
Apa karena yang tadinya suka ramai sekarang jadi menyendiri? Introvert?
Apa karena tadinya hanya merasakan sesuai indera, sekarang melihat dibalik kata?
Itu memang diriku sih.
Atau yang tadinya menggunakan perasaan, sekarang menggunakan logika?
Memang sepertinya perasaan tidak ada yang logis.
Ya, seperti itu jadi menarik karena semua yang tadinya logis menjadi tidak logis.
Yang tadinya tidak ada perasaan, menjadi ada perasaan.
Yang tadinya baik-baik saja, bisa menjadi tidak baik.
Tapi kenapa orang tetap menikmatinya ya meskipun menjadi tidak baik?
Aneh ya, tapi semua orang suka.
Aku? Aku sebenarnya juga suka.
Sayangnya hidupku tidak sesederhana yang ada di film
Atau mungkin ada film yang rumit yang bisa menjelaskan hidupku?
Apa sebenarnya hidupku sederhana ya, tapi aku saja yang membuat rumit?
Atau hidupku memang rumit, tapi aku anggap itu sederhana?
Kembali lagi, kontradiksi.
Memang ya kontradiksi itu adalah yang membuat hal ITU menjadi menjadi menarik.
Kisah-kisah yang menarik pun bukanlah kisah-kisah yang datar kan?
Tapi kisah yang ada naik turunnya.
Sekarang aku tahu... Atau mungkin aku merasa kalau aku tahu
Apa yang membuat itu menarik: kontradiksi.
Karena gara-gara itu, aku melakukan semua hal yang kontradiktif yang biasanya aku lakukan
Haahhh...
Sebenarnya semua mengalami ini gak sih?
Apa aku terlambat mengalaminya?
9 Oktober 2018
Parkiran Hollywood XXI, pasca nonton Aruna dan Lidahnya
Awalnya berbentuk rekaman suara, kemudian dinarasikan dan disunting seperlunya
Tapi aku tahu kok Tuhan selalu mendengarkan aku
Dan sekarang aku ingin bertanya pada diriku sendiri saja
Apa ya yang sedang terjadi dalam hidupku ini?
Kenapa hal itu bisa membuat hidupku menjadi lebih menarik?
Apa karena semua serba kontradiksi?
Apa karena yang tadinya terencana menjadi tidak terencana? Impulsif?
Apa karena yang tadinya suka ramai sekarang jadi menyendiri? Introvert?
Apa karena tadinya hanya merasakan sesuai indera, sekarang melihat dibalik kata?
Itu memang diriku sih.
Atau yang tadinya menggunakan perasaan, sekarang menggunakan logika?
Memang sepertinya perasaan tidak ada yang logis.
Ya, seperti itu jadi menarik karena semua yang tadinya logis menjadi tidak logis.
Yang tadinya tidak ada perasaan, menjadi ada perasaan.
Yang tadinya baik-baik saja, bisa menjadi tidak baik.
Tapi kenapa orang tetap menikmatinya ya meskipun menjadi tidak baik?
Aneh ya, tapi semua orang suka.
Aku? Aku sebenarnya juga suka.
Sayangnya hidupku tidak sesederhana yang ada di film
Atau mungkin ada film yang rumit yang bisa menjelaskan hidupku?
Apa sebenarnya hidupku sederhana ya, tapi aku saja yang membuat rumit?
Atau hidupku memang rumit, tapi aku anggap itu sederhana?
Kembali lagi, kontradiksi.
Memang ya kontradiksi itu adalah yang membuat hal ITU menjadi menjadi menarik.
Kisah-kisah yang menarik pun bukanlah kisah-kisah yang datar kan?
Tapi kisah yang ada naik turunnya.
Sekarang aku tahu... Atau mungkin aku merasa kalau aku tahu
Apa yang membuat itu menarik: kontradiksi.
Karena gara-gara itu, aku melakukan semua hal yang kontradiktif yang biasanya aku lakukan
Haahhh...
Sebenarnya semua mengalami ini gak sih?
Apa aku terlambat mengalaminya?
9 Oktober 2018
Parkiran Hollywood XXI, pasca nonton Aruna dan Lidahnya
Awalnya berbentuk rekaman suara, kemudian dinarasikan dan disunting seperlunya
Komentar