Langsung ke konten utama

Taize (Instrumental)

Taize, aku mengenal lagu ini sejak retreat komisi remaja gerejaku tahun 2010 di suatu vila di puncak yang kalau mau sampai vila tersebut harus penuh perjuangan :p Hmm, aku kurang pandai dalam menjelaskan sebenarnya apa itu Taize dan lagu-lagu Taize seperti apa. Jadi cek saja penjelasannya di link ini yaa, hehe..

Singkatnya as far as I know, lagu-lagu Taize adalah lagu-lagu repetitif dan meditatif yang di lirik mengandung kata-kata yang merupakan doa. Lagu-lagunya menenangkan dan aku sering menyanyikan, bersenandung, dan memainkan dengan alat musikku lagu-lagu Taize ini. Aku suka dengan lagu Taize sejak pertama kali aku mendengarnya dan sebenarnya aku sudah mengenalnya sejak tahun 2009 saat mengikuti workshop musisi gereja yang dibawakan oleh almarhumah Christina Mandang, tapi waktu itu hanya ada satu lagu yang dibawakan.

Berikut aku memainkan tiga lagu Taize yang kubawakan saat retreat tahun 2010 itu. Aku memainkan piano dan flute pada setiap lagu ini (meme forever alone) dan aku tidak menyanyikannya karena suaraku tidak begitu bagus :p Rekamannya agak-agak berisik dan kurang bersih dan permainan fluteku juga mengindikasikan bahwa aku masih butuh latihan flute lebih banyak lagi. Selamat menikmati dan semoga bermanfaat.

Cari Dahulu Kerajaan Allah


*Bait utama dengan piano, refrein dengan flute*
Lirik Baik Utama:
Cari dahulu kerajaan Allah dan keadilannya!
Cari dahulu kerajaan Allah! Cari, maka kamu temukan!
Refrein:
1.Mintalah! Carilah!
Diberi padamu; Kamu temukan!
2.Kar'na siapa yang meminta akan menerima;
Dan siapa yang mencari akan menemukan.
3.Kamu memberi yang baik kepada anak anakmu;
Apalagi Bapamu yang di surga memberikan Roh Kudus
Kepada yang meminta kepadaNya.

Magnificat

*Kanon antara piano dan flute*
Lirik:
Magnificat, magnificat, magnificat anima mea Dominus.
Magnificat, magnificat, magnificat anima mea!
Lirik bahasa Indonesia:
Muliakanlah, hai jiwaku, muliakan Tuhan, Allah, Jurus'lamatku.
Muliakanlah, muliakanlah, muliakanlah Tuhan hai jiwaku!


Tinggallah Bersamaku (Stay with Me, Remain Here with Me)


*Piano sebagai melodi utama dan flute sebagai solois*
Lirik Utama:
Tinggallah bersamaku, berjaga, berdoa
Berjaga, berdoa!
Solo:
Bait 1: Berjaga bersamaKu:
Berjagalah, berdoalah!
Bait 2: Jangan jatuh ke dalam pencobaan
Bait 3: Roh memang penurut,
Tetapi daging lemah.
Bait 4: HatiKu tercekam kesedihan.
Tinggallah bersamaKu, berjaga, berdoa.
Bait 5: BapaKu, jikalau mungkin,
Cawan ini lewat dari Aku!
Bait 6: BapaKu, jikalau tidak mungkin tanpa Aku meminumnya:
Jadilah kehendakMu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anak dan Ibunya yang sedang Menyulam

Seorang anak melihat ibunya sedang menyulam di ruang tamu. Sang ibu duduk di sebuah kursi santai dan mulai menyulam dengan tenang. Tampak telaten ibu tersebut memasukkan benang ke dalam jarum, mulai menusukkan jarum ke kain sulamannya, dan mulai menyulam perlahan-lahan. Sang anak yang penasaran dengan apa yang ibunya lakukan mendatangi ibunya. Dia berlari kecil ke hadapan ibu, dan menarik-narik celana ibunya untuk mendapatkan perhatian dari ibunya. "Ibu ibu, sedang apa sih ibu?". "Ibu sedang menyulam sayang, ibu sedang membuat menyulam gambar seorang anak yang sedang berdoa.". "Ooohhh, hebat sekali ibu." Jawab anak tersebut dengan kagum. Ibu tersebut hanya bisa tersenyum mendengar komentar anaknya. Tidak berapa lama, anaknya kembali bertanya kepada ibunya "Bu, kok sulamannya tidak berbentuk seperti anak yang sedang berdoa? Kelihatannya malah seperti benang kusut?". Ibunya diam saja namun tersenyum mendengar pertanyaan anaknya yang berada di ...

Sindroma Kepala Dua

Hal pertama yang kulakukan sebelum aku menulis postingan ini adalah mengganti judul blog ini. Gak tahu ya hal simpel ini cukup bermakna buatku. Entah kenapa aku memiliki keinginan yang besar untuk menulis sekarang. Tapi aku tidak tahu apa yang ingin kutulis, jadi aku akan mengeluarkan saja semua yang ada di pikiranku sekarang yaa. Baru beberapa hari silam, aku bercengkrama dengan seorang temanku tentang menulis di blog. Aku merasa bahwa tulisanku dulu dan sekarang itu berbeda. Dulu aku bisa menulis dengan bebas, aku merasa apapun bisa kutulis tanpa mempedulikan apapun, kreativitas bisa kutumpahkan dalam tulisan. Sekarang aku berbeda dengan yang dulu. Aku sekarang lebih memerhatikan gramatika penulisan, aku memerhatikan kohesivitas tulisan dari awal sampai akhir, aku menulis dengan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Aku memang seorang mahasiswa yang mau tak mau harus membuat tulisan-tulisan dengan kaku, perlu mencantumkan sumber, harus memerhatikan berbagai as...

Sebuah Mimpi Tentang Pendeta

Judul ini merupakan judul salah satu sebuah file text document di my document laptopku. Aku buat ini tanggal 3 Januari untuk mimpiku tanggal 2 Januari. Sebenarnya aku lupa kenapa aku tiba-tiba menuliskan tentang mimpi ini, hal kuingat adalah saat aku bangun tidur setelah mimpi ini aku secara otomatis menyalakan laptop dan mengetik apa yang ada dalam mimpiku tanggal 2 Januari tersebut. Jadi inilah yang kuketik dalam file tersebut dengan pengubahan seperlunya... 2 Januari 2013 Seorang pendeta sedang khotbah di atas mimbar. Semua jemaatnya sibuk sendiri. Ada yang ngobrol sama sebelahnya, ada yang mainan HP, ada yang lebih sibuk mengurusi anaknya. Kemudian pendeta tersebut terdiam dan turun dari mimbarnya, tapi tidak ada yang sadar kalau pendetanya sudah pergi. Tiba-tiba pendeta itu menghampiri aku dan seorang teman gereja dan mengajak kami 'nongkrong'. Kami ngobrol di lantai, di depan sebuah pintu entah di mana. Akhirnya kita ngobrol-ngobrol sampai akhirnya aku bertanya ...