Langsung ke konten utama

I don't even know the suitable title for this

I write this because I don't know who should I tell. I write this and I let the world know I'm in a struggle. I don't know why I'm doing it. How many times I'm using the words 'don't'?

I am too busy, I know this is because I am too busy. I hate being busy, because my friends hate me when I'm busy. I hate being busy, because I am easily fall asleep and it makes my friends angry. I am being threatened by my own busyness.

I am tired, I know I am tired. I hate being tired, because people hates me when I'm tired. When I'm tired, I'm just an useless person. I'm nobody for everybody when I'm tired.

I am being threatened. A person threatened me. Threatened me because of a small mistake. Well for me it's a small mistake. Unfortunately, that's not a small mistake for that person. I am being threatened and I'm scared.

I hate what I wrote here. There is no positive energy from this post. I hate it. I hate when I say the word hate. What happened with me? I know that I know what happened, but I deny it. I deny it so I look tough.

I know it looks like attention seeking. Well, nobody realize when I didn't post it. I have to tell the world so I get attention. When I get attention, people asks me what happened. But that's not what I want. I don't even know what I want.

I feel insecure. I feel negative. I feel pesimist. Am I in the lowest point of my life? Now should I struggle to get up? What should I do? I want to run away from the reality. But it only makes things worse.

I'm sorry you're reading such a bad post and it gives you sad face after reading this. I'm sorry. I'm so sorry. Will you forgive me? Am I being such an emotional person? Yes? No?

If it's grammaticaly wrong, please forgive me too.

God...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sindroma Kepala Dua

Hal pertama yang kulakukan sebelum aku menulis postingan ini adalah mengganti judul blog ini. Gak tahu ya hal simpel ini cukup bermakna buatku. Entah kenapa aku memiliki keinginan yang besar untuk menulis sekarang. Tapi aku tidak tahu apa yang ingin kutulis, jadi aku akan mengeluarkan saja semua yang ada di pikiranku sekarang yaa. Baru beberapa hari silam, aku bercengkrama dengan seorang temanku tentang menulis di blog. Aku merasa bahwa tulisanku dulu dan sekarang itu berbeda. Dulu aku bisa menulis dengan bebas, aku merasa apapun bisa kutulis tanpa mempedulikan apapun, kreativitas bisa kutumpahkan dalam tulisan. Sekarang aku berbeda dengan yang dulu. Aku sekarang lebih memerhatikan gramatika penulisan, aku memerhatikan kohesivitas tulisan dari awal sampai akhir, aku menulis dengan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Aku memang seorang mahasiswa yang mau tak mau harus membuat tulisan-tulisan dengan kaku, perlu mencantumkan sumber, harus memerhatikan berbagai as...

Sebuah Mimpi Tentang Pendeta

Judul ini merupakan judul salah satu sebuah file text document di my document laptopku. Aku buat ini tanggal 3 Januari untuk mimpiku tanggal 2 Januari. Sebenarnya aku lupa kenapa aku tiba-tiba menuliskan tentang mimpi ini, hal kuingat adalah saat aku bangun tidur setelah mimpi ini aku secara otomatis menyalakan laptop dan mengetik apa yang ada dalam mimpiku tanggal 2 Januari tersebut. Jadi inilah yang kuketik dalam file tersebut dengan pengubahan seperlunya... 2 Januari 2013 Seorang pendeta sedang khotbah di atas mimbar. Semua jemaatnya sibuk sendiri. Ada yang ngobrol sama sebelahnya, ada yang mainan HP, ada yang lebih sibuk mengurusi anaknya. Kemudian pendeta tersebut terdiam dan turun dari mimbarnya, tapi tidak ada yang sadar kalau pendetanya sudah pergi. Tiba-tiba pendeta itu menghampiri aku dan seorang teman gereja dan mengajak kami 'nongkrong'. Kami ngobrol di lantai, di depan sebuah pintu entah di mana. Akhirnya kita ngobrol-ngobrol sampai akhirnya aku bertanya ...

Power of Word for me as a Human

Pertama-tama, biarkan aku norak dahulu karena post pertamaku yang aku ketik via blogger di HP *oke gak penting* Sudahkah ada yang membaca tulisanku sebelummya? Tulisan terburuk, paling menurunkan semangat, sarat dengan energi negatif, dan hal-hal lainnya. Bahkan aku merasa seperti Sutardji Calzoum Bachri yang konon katanya (ibuku) kalau menulis itu dia mabuk-mabukkan dulu baru menulis. Ya, seperti itulah aku merasa saat menulis tentang tulisan sebelumnya dan aku sangat meminta maaf bila tulisan tersebut memengaruhi hidup siapapun >.< Tulisan itu adalah suatu ajang katarsis untuk diriku, ajang aku mengekspresikan semua hal yang ada di pikiranku. Kalau kata Friedrich Nietszche tulisan itu kuasa dari seorang pengarang, jadi ada motif dibalik pengarang. Motifku seutuhnya adalah suatu tempat aku mengekspresikan diriku. Jujur aku sangat lega saat bisa menumpahkan semuanya dalam tulisan. Karena aku tidak tahu cara lain untuk mengekspresikannya, yaa setidaknya aku tidak tahu pada saat...